Kamis, 21 Februari 2008

Dukung Persis Solo



Kota solo memiliki club sepak bola yang sangat di dambakan semua masyarakat pecinta bola kota solo dengan nama " PERSIS SOLO " yang notabene asli lahir dari kota solo . Dari perjalannya persis solo merupakan club sepak bola yang masuk dalam Divisi II PSSI ( Perserikatan Sepak Bola Seluruh Indonesia ) akan tetapi oleh prestasi yang di dapat persis dapat masuk dalam Divisi Utama PSSI. Semua Masyarakat pecinta bola kota solo sangat senang memilik Club sepak bola yang lahir dari kota solo sendiri.

Kegembiraan ini membuat banyak pecinta sepak bola warga solo baik muda sampai tua membentuk wadah sebuah organisasi sporter warga solo dengan nama " PASOPATI "


Sejarah Persis

Persis didirikan oleh R.Ng Reksodiprodjo dan Sutarman dari klub Romeo, serta Sastrasaksono dari klub Mars, pada tahun 1923, dengan nama awal Vorstenlandsche Voetbal Bond (V.V.B). Kemudian pada tahun 1928, Soemokartiko mencetuskan nama Persis (Perserikatan Sepakbola Indonesia Surakarta). Sejak saat itu nama Persis mulai dipakai hingga saat ini.

Prestasi Persis
Tahun 1935 juara nasional di Semarang
Tahun 1936 juara nasional di Bandung
Tahun 1937 runner up nasional
Tahun 1938 juara tiga nasional
Tahun 1939 juara nasional di Yogyakarta
Tahun 1940 juara nasional di Solo
Tahun 1941 juara nasional di Bandung
Tahu 1993/1994 juara nasional kompetisi Divisi Dua


Sejarah Berdiri Pasopati
Sejarah Berdiri Pasopati

Lahirnya Pasoepati tak bisa terlepas dari kedatangan klub Pelita Solo ke Solo. Kedatangan tim ini langsung disambut hangat oleh para penggemar sepakbola di Kota Solo. Dukungan terhadap Ansyari Lubis dkk. saat itu memang spontanitas adanya. Dan dengan spontanitas pula, maka para penggemar Pelita mempunyai angan-angan menggabungkan diri dalam sebuah wadah semacam fans club yang akan memberi kepada Pelita. Hal itu merupakan realitas yang menggembirakan.

Rasan-rasan bakal dibentuknya semacam paguyuban Laskar Pasopati Pelita Solo ternyata telah dimulai sejak pertandingan pertama Pelita Solo digelar. Yang menarik, keinginan membentuk wadah antarsuporter ini muncul secara spontanitas tanpa digerakan oleh pihak Pelita Solo.

Munculnya kelompok suporter Sangkrah “Dhemit Abang”, kelompok suporter Boyolali atau kelompok suporter Sragen adalah fenomena nyata dan bukan “buatan“ sekelompok perusuh.

Tribun-tribun penonton di Stadion Manahan juga sudah punya warna khas, misalnya sekelompok suporter Sangkrah menonjol di tribun selatan, kelompok suporter Jebres, Boyolali, atau Sragen menghiasi tribun timur, sementara kelompok suporter Nusukan dan kelompok lain mewarnai tribun utara.

Rencana sejumlah pihak untuk mendirikan kelompok suporter setia Pelita Solo akhirnya terwujud pada hari Rabu, 9 Februari 2000, di Griya Grupe Mayaor, jalan Kolonel Sugiyono 37, Solo.

Sekitar 20 orang yang hadir mewakili kelompok suporter masing-masing sepakat memilih nama Pasukan Suporter Pelita Sejati yang disingkat Pasoepati. Sebelumnya nama pilihan lain, seperti Pelita Mania, namun melalui voting menjatuhkan pilihan pada Pasoepati.

Kini setelah Pelita Solo maupun Persijatim Solo FC tak lagi berada di Solo, Pasoepati mengupdate kepanjangannya menjadi Pasukan Suporter Solo Kreatif, Damai dan Berprestasi.

Berdiri:
Rabu Legi, 9 Februari 2000 di Griya Reka Grupe Mayor, Jalan Kolonel Sugiyono 37, Solo

Pencetus nama:
Suwarmin

Bunda Pasoepati:
Kris Pujiatni, S.Psi

Pendiri:
Arno Suparno, Bambang Eko S, Bimo Putranto, Dencis, Deny Susanto, Donny, Dwi, Hariyanto, Iwan Budi Prasetyo, Maeda Daneswara, Mashadi “Pete”, Mayor Haristanto, Rio, Siswanto, Sukimo, Sukirno, Supriyadi “Ateng”, Suwandi, Suwarmin, Tommy, Wawan


Informasi dari www.persissolo.com